Minggu, 18 Januari 2015

PEMPROV SULUT, PAPUA DAN PAPUA BARAT BERSATU DALAM DAMAI



Acara penandatangan perjanjian damai antara pihak yang bertikai yakni mahasiswa papua dan masyarakat taaran tondano akhirnya berakhir dengan damai dan penuh kekeluargaan dengan ditandatanganinya perjanjian damai setelah melaksanakan ibadah natal bersama antara pemerintah provinsi Sulawesi Utara, pemprov papua dan papua barat yang diprakarsai oleh pemerintah provinsi Sulut dan pemerintah kabupaten Minahasa dengan Pemerintah Papua dan Papua Barat, ini menepis isu yang menyatakan bahwa acara diprakarsai oleh anggota DPD asal Sulut Maya Rumantir yang turut diundang oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa. Menurut kepala Biro Pemerintahan dan Humas yang ditegaskan kemabali oleh Kepala Badan Kesatuan bangsa dan Linmas, disampaikan bahwa terjadi misleading dengan isu tersebut dimana acara tersebut bukan diprakarsai oleh pihak lain selain pemerintah, baik pemerintah provinsi Sulawesi utara termasuk kabupaten miinahasa dan pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat, sedangkan anggota DPD Maya Rumantir diundang oleh Sekda Minahasa, sebut kaban Kesbang.
Sebelum penandatangan dilaksanakan terlebih dahulu ibadah natal bersama antara pemerintah Sulut, Papua dan Papua Barat yang di Auditorium Unima Tondano dengan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara, forkompimda bersama para jajaran eselon 2, Gubernur Papua dan yang mewakili Gubernur Papua bersama rombongan berjumlah 80 orang serta masyarakat tataran dan mahasiswa papua.
Ibadah natal dipimpin oleh ketua sinode GMIM pdt. H.W.B. Sumakul dan diakhiri dengan penandatanganan perjanjian damai yang terjadi dalam suasana yang sangat damai dan kekeluargaan.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar