Rabu, 21 Oktober 2015

Sumarsono Hibur Siswa SMP Tomohon yang Terlantar

Kesibukannya sebagai Direkrur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri di Jakarta, dan Pj.Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, DR Soni Sumarsono MDM luangkan waktu melihat siswa SMP Kristen Tomohon yang terlantar di Jakarta.

"Siswa yang tertunda pulang Tomohon adalah anak-anak berprestasi yang harus dibantu," ungkap Sumarsono di Jakarta, Rabu 21/10.

Pasalnya, usai menunaikan sholat subuh tadi pagi, Sumarsono membuka media sosial. Ini kebiasaannya tiap pagi.

Sumarsono kaget bukan kepalang. Ada status yang mengungkapkan 70an siswa anggota klub marchingband SMP Kristen Tomohon sedang terlantar di Jakarta. Mereka kehabisan biaya tiket. Makan pun berharap topangan keluarga dekAt di ibukota.

Padahal, tim marchingband berprestasi ini pekan lalu  berlaga di Bandung. Sudah tiga hari ditampung seadanya di AMI/ASMI. Informasi akurat bernada keluhan dan minta perhatian gubernur itu langsung direspons Sumarsono.

Pj.Gubernur tersebut bergegas ke kawasan Pulomas. Soni, panggilan akrabnya, menemui anak anak dengan sedih.

"Saya ibah, saya kasihan melihat anakku yang perlu perhatian orang tua," ucapnya lirih.

Setelah koordinasi sana sini, Sumarsono akhirnya mendapatkan pinjaman dua bus dari Kemendagri.

"Supaya anak-anak terhibur saya undang mereka ke TMII supaya bisa melihat anjungan Sulawesi Utara, tetapi juga melihat anjungan daerah lainnya. Mereka saya ajak mengenal nusantara," tutur alumni S3 Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta ini.

"Supaya anak-anakku puas, saya ajak juga mereka pesiar ke Ancol. Saya minta Kepala Badan Penghubung Pemerintah Sulawesi Utara di Jakarta,mengatur tiket masuk hingga makan-minum," lanjutnya.

Bagaimana tentang rencana mereka pulang ke Tomohon? Menurut Sumarsono akan dibereskan pemerintah kota Tomohon.

"Tadi saya menelpon Walikota Jemmy Eman. Beliau janji segera mengurus tiket pesawat anak-anak. Harus pulang karena segera masuk sekolah," tegasnya.

Sesungguhnya, kepergian marchingband SMP Kristen I Tomohon ini merupakan urusan dan tanggungjawab orang tua masing-masing.

"Melalui paguyuban,  orangtua siswa sanggup membayar semua biaya, tetapi ternyata banyak yang menunggak. Maka tertunda pulang Tomohon," ungkap Wakil Kepala SMP Kristen 1 Tomohon, Kris Mandang ketika dimintai keterangan Ferry Rende, Staf khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik.

Gubernur Sumarsono mengimbau agar kejadian seperti ini jangan sampai terhalang lagi.

Hal yang seperti ini, sudah jamak terjadi setiap daerah mengutus delegasi seni budaya, olahraga dan sebagainya.

"Saya imbau, besok-besok delegasi seperti ini dibereskan secara tuntas sebelum berangkat. Utamanya menyangkut biaya pergi hingga pulang," imbau Sumarsono lirih.

Kepada Tim Marching band SMP Kristen 1 Tomohon yang membawa banyak piala sehingga menggoreskan tinta emas sebagai juara umum di Bandung, Pj.Gubernur memberikan apresiasi yang tinggi.

"Teruslah berprestasi," pesan alumni S2 dari sebuah perguruan tinggi di Manila Philipina itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar