Dalam rangka membangun kesatuan pemahaman dan memperkuat system
kerja berkompetensi dalam pengelolaan kepegawaian dan pengembangan sumber daya
manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bergerak dari comfort zone ke
competitive zone, maka Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sullut
mengadakan Rapat Konsolidasi Menajemen Kepegawaian se Provinsi Sulut.
Kegiatan tersebut diselenggarakan
Jumat (18/12) bertempat di ruang rapat CJ Rantung Kantor Gubernur Sulut.
Penjabat Gubernur Sulut DR
Sumarsono dalam sambutan arahan mengatakan bahwa sesuai dengan program Nawacita
oleh Pemerintahan Presiden Jokowi berkaitan dengan pentingnya pembangunan
manajemen kepegawaian dan revolusi mental, untuk itu dalam mencapai gerakan
rovollusi mental perlu diubah berbagai cara pandang baik dalam system kepegawaian.
Dalam konteks birokrasi, revolusi
mental harus dimaknai sebagai sebuah perubahan cara berpikir, berperilaku
65.504 ASN dalam menjalankan tugas agar lebih melayani, berkinerja produktif,
akuntabilktas dan professional serta menjaga kode etik dan sumpah jabatan demi
kepentingan bangsa serta masyarakat.
Revolusi mental harus dilakukan
dengan tepat dan konsisten, dirjen otda kemendagri ini mengatakan dalam jajaran
pemerintahan di Sulut agar melakukan strategi revolusi mental birokrasi yakni
dengan penerapan system manajemen SDM berdasar kualifikasi dan kompetensi
secara adil tanpa ada unsur politik, melakukan penguatan pada masing-masing
instansi, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, serta transparan
dalam pengelolaan pelayanan public.
Kepala Badan Kepegawaian Provinsi
Sulut DR Femmy Suluh mengatakan, pihak BKD Sulut mengadakan beberapa kegiatan
strategis kedepan yakni dengan menghidupkan kembali forum BKD Provinsi dan
Kabupaten Kota, menyusun standart kompetensi jabatan, melaksanakan tes
kompetensi PNS pindah masuk provinsi, pengembangan inovasi ASN serta beberapa
kegiatan lainnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut
para Sekda dan Kepala BKD Se Sulut serta peserta lainnya yang membidangi
kepegawaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar