Kamis, 02 Juni 2016

Olly Akui Keijakan Pembangunan Daerah Pada Peningkatan Investasi

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE mengakui kebijakan pembangunan daerah saat ini memang diarahkan pada peningkatan iklim investasi dan perdagangan serta produktifitas UMKM. Hal itu dikatakannya saat membuka pertemuan bisnis dan kunjungan kerja dalam rangka promosi peningkatan penetrasi pasar produk unggulan sulut ke kawasan Eropa Timur dan Tengah. Di Hotel Aston Manado, Kamis (02/06) kemarin.
Dia mengatakan, keberadaan infrastruktur penujang seperti Bandara Internasional Sam Ratulangi dan pelabuhan HUP PORT Bitung serta infrastruktur dasar lainnya turut menunjang keunggulan daerah, terlebih dengan telah ditetapkannya KEK Bitung, dengan berbagai keunggulan kompleksnya di masa mendatang.
Penetapan KEK Bitung membuka ladang baru bagi para pelaku ekomomi untuk berinvestasi dan memicu pengembangan bisnis mulai dari level pengusaha besar sampai pada pengusaha kecil dan mikro yang menopang ekonomi rumah tangga rakyat banyak.
Sementara terkait dengan pertumbuhan perekonomian daerah Olly sampaikan bahwa pada triwulan I  Tahun 2016 ini, perekonomian sulut tumbuh sebesar 5,96 persen. Sedangkan untuk capaian kinerja ekspor sulut tumbuh dengan volume sebesar 360.727.197,34 (Kg), dengan nilai mencapai 219.146.904,12 (USD), angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,13 persen di bading triwulan 1 Tahun 2015 lalu, terangnya.
Olly juga menyebutkan, sejak Tahun 2015 ada 31 jenis komoditi yang telah di ekspor ke 64  negara. Komoditi utama ekspor sulut antara lain minyak kelapa kasar, minyak goreng kelapa, tepung kelapa, bungkil, kopra, karbon aktif, ikan beku, ikan kaleng, ikan kayu, pala dan cengkih, kayu manis serta rumah panggung. Untuk negara tujuan ekspor ke kawasan eropa tengah dan timur; komoditi biji pala dan bunga pala (rusia), komoditi tepung kelapa dengan negara tujuan rusia, slovenia, polandia, repulik ceko, kroasia, latvia, ukrania dan armenia.
Pada bulan Maret 2016 koditi lemak dan minyak hewan/nabati masih tetap merupakan komoditi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total nilai eskpor sulut yakni sebesar 58,60 persen atau senilai US$ 47,66 juta. Secara kumulatif sepanjang Tahun 2016 hingga bulan Maret komoditi lemak dan minyak hewan/nabati juga masih tetap merupakan kontributor terbesar yang memberi andil 66,28 persen terhadap total nilai ekpor sulut, dengan nilai sebesar US$ 163,15 juta, sedangkan negara tujuan ekspor terbesar sulut bulan Maret 2016 adalah singapura dengan nilai US$ 14,43 juta atau 17,74 persen dari total nilai ekspor, di susul brasil dengan nilai US$ 13,69 juta atau 16,83 persen dari total nilai eskpor.
Secara kumulatif dari bulan Januari hingga Maret 2016 Negara tujuan ekspor terbesar adalah amerika serikat dengan nilai mencapai US$ 53,45 juta, di susul belanda dan singapura dengan nilai ekspor masing-masing sebesar US$ 45,35 juta dan US$ 31,65 juta, tandas Olly. (Humas Pemprov Sulut).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar