Kamis, 24 November 2016

NKRI Harga Mati.

Rapat koordinasi dan senergitas pelaksanaan keamanan dan ketertiban untuk.mengantisipasi demonstrasi yang akan dilakukan tanggal 2 desember  2016 dilaksanakan di ruang rapat C.J Rantung kantor Gubernur Sulawesi Utara kamis (24/11) siang kemarin
Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili oleh Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Dra Roy Mewoh DEA  mengatakan  dengan rapat ini akan mampu mengoptimalkan,mensolusikan berbagai permasalahan, serta menyamakan visi dan persepsi untuk menefektifkan pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat, karena tanggung jawab kita sebagai warga negara dan setiap kita memiliki hak untuk berperan aktif dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban serta memiliki kewajiban untuk senantiasa menciptakan kondisi yang aman dan tertib.
Terkait dengan dengsan isu SARA dan Paham. Radikalisme harus kita pahami hal itu merupakan ancaman bukan saja bagi keamanan dan ketertiban kehidupan bermasyarakat namun juga bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga perlu disikapi secara bijak tambah Mewoh
"Karenanya dengan forum ini akan dapat kita maksimalkan sebagai wahana koordinasi guna merevitalisasi peran kita sebagai warga Negara atau masyarakat  dalam menciptakan iklim kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib disamping itu sebagai sarana penimgkatan Sinergitas guna memperkuat hubungan persatuan dan kesatuan dalam tekad visi,persepsi, serta komitmen dalam kerangka pelaksanaan keamanan dan ketertiban yang tetap berada dalam koridor peraturan perundang -undangan dan terbingkai dalam semangat Bhineka Tunggal Ika," tutup Mewoh

Kapolda Sulawesi Utara  Irjen (Pol) Wilmar Marpaung   mengatakan latar belakang diadakan pertemuan ini bertujuan koordinasi untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Sulut, informasi tanggal 25 November dan .02 desember ada di jakarta   diharapkan rakyat sulut di usahakan tenang  tidak ikut ikutan demo.
Untuk itu tanggal 30 akan diadakan apel Kebangsaan  Nusantara harapan para pimpinan Ormas,LSM Tokoh Agama , Masyarakat dapat  menyampaikan aspirasi dan  mensosialisasikan kepada anggota - anggotanya mengenai himbauan dari Forkopimda.

Danrem Brigjen TNI Soleman Agusto mengatakan  perjuangan melawan  penjajah lebih gampang dari pada melawan bangsa sendiri (bung Karno) invisibel hand (ada tangan tangan yang bermain) jadi kita semua harus kompak demi untuk kenyamanan bersama,  dihimbau tokoh Agama dan tokoh  Masyarakat  saling mengingatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban untuk menangkal gangguan baik dari dalam maupun dari luar, dan jangan ikut ikutan share berita-berita yamg menimbulkan kebencian dan jangan lagi ada demo.yang berkaitan demgan  SARA.

DanLantamal 8 Laksma  TNI Suselo mengatakan dalam menyikapi situasi akhir akhir ini TNII siap menjaga keamanan NKRI.

Danlanudsri  Kol  Pnb  Djoko Tjahyono mengatakan menyikapi kondisi politik di jakarta , Sulut bisa menjadi percontohan di daerah lain dengan kerukunan antar umat beragama. di himbau kita tidak ikut ikut  demo seperti yang di jakarta lebih baik kita mencari kegiatan yang positif untuk mrmbangun daerah,  saya mengajak yang sudah baik ini kita jaga  dan kita tunjukan bahwa sulut aman dan tertib tidak terpengaruh yang terjadi di jakarta.

Wakil ketua 1 Brigade Manguni Aswin K   sepakat bersama seluruh LSM dan Ormas  mengatakan siapa yang mengancam keutuhan NKRIi kami akan berada paling depan untuk membela Negara ini  hidup atau mati.

Turut Hadir Seluruh Kapolres se.Sulawesi Utara, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pimpinan LSM, Ormas.dan Serikat Buruh ( Humas Pemprov Sulut).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar