Senin, 04 Desember 2017

Gubenur Olly Irup di HUT Ke -46 Korpri dan Hari Bakti PU ke -72



Dengan tema “46 Tahun Korpri Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa”, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE memimpin upacara bendera dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Ke 46, Rabu (4/12/2017) pagi di halaman Kantor Gubernur.

Dalam sambutannya Gubernur Olly membacakan pidato Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo, yang mengatakan bahwa inovasi dan perkembangan teknologi global tidak hanya membawa kemudahan pada kehidupan sehari-hari, tetapi bahkan mampu mengubah lanskap ekonomi, kehidupan sosial politik, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dunia swasta telah menyadari hal tersebut, dan mulai berlari dengan sangat cepat. Aparatur sipil negara harus mampu mengurangi ketertinggalan dalam memberikan pelayanan kepada publik yang tuntutannya semakin tinggi," katanya.

Menurut Olly, Korpri harus benar-benar memahami peta kompetisi ke depan yang penuh ketidakpastian. Tidak ada pilihan lain kecuali menuntaskan program pembangunan nasional melalui inovasi yang berlandaskan pada moralitas publik yang berdasar Pancasila.

“Setiap anggota Korpri harus terus memperbaiki diri, tinggalkan cara-cara rutin, dan perkuat semangat debirokratisasi. Jangan pernah berhenti berinovasi, manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” ujar Olly menutup sambutan Presiden RI.

Selanjutnya dirangkaikan dengan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-72  Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey ikut meresmikan empat jembatan.
Penandatangan empat prasasti jembatan tersebut disaksikan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekretaris Provinsi Edwin Silangen dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Steve Kepel.
Keempat proyek jembatan berasal dari APBN itu, yakni pertama pembangunan Jembatan Manembo-nembo di Ruas Jalan S.H. Sarundajang (Bitung) dengan nilai kontrak Rp7.786.180.000,00.; Panjang bentang 25 meter dan lebar jembatan 7 meter.
Kedua, pembangunan Jembatan Ranoketang di Ruas Jalan Ratahan – Amurang; Nilai Kontrak Rp4.993.200.000,00.; Panjang bentang 25 meter dan lebar jembatan 7 meter.
Ketiga, pembangunan Jembatan Bajo di Ruas Jalan Tanawangko – Kumu – Popontolen; Nilai Kontrak Rp. 2.494.510.000,00.; Panjang bentang 7.8 meter dan lebar jembatan 7 meter.
Terakhir, pembangunan Jembatan Winurer Desa Toliang Oki di Ruas Jalan Makalisung – Kombi – Toliang Oki; Nilai Kontrak Rp2.874.000.000,00.; Panjang bentang 6 meter dan lebar jembatan 9.6 meter.
Gubernur Olly Dondokambey kepada wartawan usai upacara mengatakan pihaknya saat ini sedang menggenjot sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Bumi Nyiur Melambai.
Untuk itu, orang nomor satu di Sulut ini meminta semua pihak mendukung proyek pembangunan tersebut.
“Saya kira semangat pemerintah di Hari Bakti PU ini kita harapkan sinergitas antara balai dengan dinas bisa berjalan dengan baik. Karena target kita pembangunan infrastruktur di Sulut tahun 2019 tuntas,” jelasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Steve Kepel mengatakan selain jembatan, pihaknya sebagai instansi yang berperan penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur daerah juga menunjang pengembangan sektor pariwisata.
Dikatakannya, Dinas PUPR Sulut telah merencanakan Pembangunan Jalan Akses Pariwisata Bandara Internasional Sam Ratulangi – Likupang. Pembangunan jalan ini direncanakan dimulai pada tahun 2018 dan dapat berfungsi pada tahun 2019, dengan prakiraan anggaran Rp500.000.000.000,00 dengan panjang kurang lebih 36 Km; lebar jalan 20 meter.
“Dengan terwujudnya akses jalan ini maka koridor Bandara Internasional Sam Ratulangi menuju Likupang diharapkan dapat menjadi salah satu kawasan utama dalam pengembangan pariwisata dan percepatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara,” tuturnya.
Selain beberapa proyek strategis tersebut, Dinas PUPR Sulut telah mengadakan alat pemanen eceng gondok Amphibious Excavator Mini (Truxor DM 5045) sebanyak dua unit di tahun 2017 ini dengan nilai anggaran Rp6.762.500.000,00. Dengan pengadaan alat ini diharapkan eceng gondok yang merupakan momok bagi kehidupan ekosistem di pesisir Danau Tondano dapat teratasi.
“Guna menunjang beroperasinya alat tersebut juga telah disiapkan pula Pembangunan Hanggar Alat Pengangkat Eceng Gondok dan direncanakan akan dioperasikan pada Desember 2017 ini,” tukasnya.

Upacara diikuti oleh Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sulut, para Kepala Perangkat Daerah beserta undangan lainnya
( Humas Pemprov Sulut )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar