Rabu, 20 Desember 2017

Harga Bahan Pokok Aman Jelang Natal dan Tahun Baru



Dalam rangka pemantauan dan pengendalian ketersediaan serta harga bahan pangan pokok dan strategis menjelang hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, pemerintah provinsi Sulut menyelenggarakan rapat koordinasi (Rakor) pangan yang dihadiri oleh Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan RI Ir Mulyadi Hendiawan,  Perum Bulog Divre Sulut-Gorontalo, Satgas Pangan Provinsi, para Kepala Dinas Provinsi da Kab/Kota, serta stakeholder terkait. Pelaksanaan Rakor  tersebut di buka oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang diwakili, Asisten II Setdaprov Sulut Rudy Mokoginta, bertempat di ruang Tumbelaka Kantor Gubernur Sulut, Selasa (19/12/2017) kemarin.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulut Rudi Mokoginta dalam paparannya mengatakan, perlunya melakukan pemantauan dan melaporkan perkembangan harga pangan serta hambatan distribusi dan jumlah stok.

"Kita juga perlu memastikan bahwa pelaku usaha tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan tidak menimbun barang," ungkap Mokoginta dalam paparannya.

Sementara itu, Sekretaris BKP Kementan RI Mulyadi Hendiawan dalam paparannya mengatakan, bahwa secara nasional pada tahun 2017 produksi pangan dalam negeri meningkat cukup tajam sehingga ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis seperti beras, jagung, minyak goreng, bawang merah, cabal, daging ayam dari telur ayam ras terpantau surplus sehingga bisa dikatakan aman (walaupun untuk kedeIai dan daging sapi masih harus dipenuhi dari impor).

Diketahui, berdasarkan data BULOG, selama stok 8 komoditas pangan yang dikeloianya aman, masyarakat tidak perlu khawatir. BULOG masih memiliki stok sebesar 1,1 juta ton beras, sehingga dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional selama S bulan ke depan.

Adapun stok BULOG lainnya yaitu: gula pasir 413,34 ribu ton; jagung 29,35 ribu ton; daging sapi 18 ton; daging kerbau 17,77 ribu ton; bawang merah 30 ton; bawang putih 293 ton; dan minyak goreng 1,18 juta liter.

Berdasarkan data Dinas Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, jumlah ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis jelang Natal dan Tahun Baru, sebagian besar aman. Sebagai contoh beras surplus 32.850 ton,jagung surplus 133.205 ton; daging sapi surplus 343 ton; daging ayam ras surplus 1,392 ribu ton; telur ayam surplus 2.075 ton. Namun demikian khusus untuk cabal merah defisit 138 ton dan bawang merah 78 ton dari sisi produksi namun, kebutuhan masyarakat Sulawesi Utara dapat terpenuhi karena adanya pasokan dari wilayah lain (Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur) lancar sehingga tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga.

Beberapa komoditas pangan pokok dan strategis pada tahun 2017 juga mengalami penurunan harga dibanding tahun 2016, antara lain cabal merah keriting turun 40%, bawang merah turun 26%, terigu turun 12%, gula pasir turun 9%, telur ayam ras turun 8%, bahkan beras juga turun sekitar 2%.

Hal ini menunjukkan tingkat stabilitas pasokan dan harga pangan di Sulawesi Utara yang selalu terjaga dengan balk sehingga harus dipertahankan melalui upaya-upaya pengawasan meleka‘ bersama Saigas Pangan Provinsi, khususnya menjelang hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 ini, dimana secara umum permintaan terhadap minyak goreng, telur, dan cabal akan meningkat.

Setelah selesai Rakor , Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian Ir Mulyadi Hendiawan bersama tim langsung turun ke pasar  Bersehati Manado  mengecek harga bapok  dalam rangka  menyambut natal dan tahun baru.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar