Selasa, 23 Februari 2021

Dihadapan Menteri PPN, Wagub Kandouw Jelaskan Proyek Prioritas Sulut Dukung RKP 2022

 

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E. Kandouw menghadiri rapat koordinasi dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 secara virtual di Kantor Gubernur Sulut, Selasa (23/2/2021).

Rakor dipimpin Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan diikuti oleh enam provinsi lainnya.

Dalam arahannya, Menteri PPN menjelaskan bahwa rakor ini ditujukan untuk membahas program-program prioritas nasional dari masing-masing daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

"Untuk memberikan sebuah kegiatan forum antara gubernur dan bappenas yang bertanggung jawab dalam rangka kegiatan nasional sehingga kita bisa membuat program-program baik itu yang masuk dalam kegiatan nasional yang benar-benar menjadi kebutuhan daerah," kata Suharso.

Selain itu juga, Suharso menuturkan bahwa forum ini diagendakan untuk membahas penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022.

Menteri juga meminta kepada para kepala daerah untuk fokus pada pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yang menjadi tema pada RKP 2022 dimana prioritasnya mencakup pada memperkuat ketahanan ekonomi, pengembangan wilayah, meningkatkan SDM, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, memperkuat infrastruktur, membangun lingkungan hidup serta memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik.

"Saya mohon bisa menjadi perhatian dalam hal ini," ujarnya.

Sementara itu Wagub Sulut Steven Kandouw menjelaskan tiga proyek prioritas Sulut dalam mendukung pelaksanaan major project dan prioritas nasional kepada Menteri PPN.

Pertama terkait dengan industri pertanian dan perikanan yang menurutnya sangat penting dalam mendongkrak ekonomi daerah ditengah-tengah pandemi termasuk juga didalamnya pembangunan pelabuhan perikanan dan fish market bertaraf internasional di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

"Ditengah-tengah covid yang paling resilience itu pertanian dan perikanan," kata Kandouw.

Kedua berkaitan dengan normalisasi sungai yang bermuara di Kota Manado, dimana menurutnya ini menjadi penyebab utama banjir besar pada saat intensitas hujan tinggi.

"Normalisasi sungai yang bermuara di Manado, dimana ini menjadi momok di media-media nasional sebelum banjir di Jakarta dan daerah-daerah yang lain," terangnya.

"Kami bermohon kepada bapak menteri untuk membantu kita menormalisasi sungai-sungai yang ada di kota Manado," lanjutnya.

Dan ketiga tentang pembangunan jalan Tomohon-Manado dimana menurut Kandouw lalulintas darat yang paling tinggi adalan jalan Tomohon-Manado yang juga menghubungkan antara pusat kegiatan nasional Manado dan beberapa pusat kegiatan wilayah yang mencakup Tomohon, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan dan juga Bolaang Mongondow Utara yang mengakses jalan ini.

Selain tiga prioritas utama tersebut, Kandouw juga memaparkan enam prioritas lain yang akan dilaksanakan di Sulut yakni pembangunan dan penataan pasar di Manado, pembangunan fasilitas pengolahan limbah B3 medis Manado, pembangunan jalan lingkar Pulau Karakelang, tanggul pengamanan pantai di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Bolmut, pembangunan tanggul pengamanan sungai andagile di Bolmut serta pembangunan PLTS di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar