Senin, 26 Agustus 2013

SHS: Rumah Sakit Jangan Memandang Strata Sosial

Untuk dapat bersiang di era globalisasi, maka  rumah sakit harus mampu memberikan jasa pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, harga lebih rendah sehingga mudah terjangkau. Demikian amanat  tertulis Gubernur Sulut, yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Edwin Silangen SE MS saat membuka Rakenas Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Manado, Senin (26/8) kemarin.    
Sarundajang menegaskan, penyelenggara rumah sakit di tanah air, saat ini diperhadapkan pada dua tantangan utama, menyangkut bagaimana mengubah paradikma yang berorientasi pemberian pelayanan (provider oriented)  menjadi berorientasi pelanggan (customer orientet). Sedangkan tantangan berikut menurut orang nomor satu di sulut, yaitu persaingan antar rumah sakit baik lokal maupun nasional dan regional. Karena itu tantangan seperti ini, sekaligus menghadapkan para pelaku pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit  pemerintah maupun swasta pada dua pilihan yaitu masuk dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan tandas, Sarundajang sebagaimana di tuturkan Silangen.
Untuk itu Sarundajang mengajak, rumah sakit terus meningkatkan kualitas SDM, memperbaiki managemen serta meningkatkan kesejahteraan karyawan, sesuai dengan tema Rakernas Persi yaitu, “Preparing, Improving, Health ServiceToward Nasional Health Insurance”, sembari perharap melalui forum ini, pimpinan rumah sakit kiranya dapat menyatukan persepsi tentang bagaimana meningkatkan pelayanan rumah sakit kedepan dengan tanpa memandang starta sosial, kuncinya.
Turut hadir Ketua Umum Persi DR Dr Suroto Mkes, Dirjen Badanlayanan Kesehatan Kemenkes, Direktur Kesehatan TNI AD serta kadis Kesehatan Sulut dr. Maxi Rondonuwu DHSM MARS. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir pemprov).   




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar