Minggu, 08 Desember 2013

Dukungan Warga Gereja Mengkristal Ke SHS, Yewangoe: Jangan Sia-siakan Kesempatan Ini!


Para petinggi gereja Protestan di Indonesia di dalam wadah Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) pada hari Sabtu (7/12) mengadakan diskusi terbatas bersama dengan Gubernur Sulawesi Utara DR. S.H. Sarundajang yang bertempat di kediaman pribadi Keluarga Sarundajang di Kawangkoan. Diskusi tersebut adalah rangkaian terakhir dari kegiatan Rapat MPH-PGI yang dilaksanakan pada 4-7 Desember 2013 di Desa Leilem Kabupaten Minahasa. Dalam diskusi tersebut SHS (sapaan akrab Sarundajang) memaparkan tentang isu-isu strategis yang dihadapi warga gereja yang juga sebagai warga negara sebagaimana menjadi isu global maupun nasional. Beberapa poin yang diangkat adalah masalah lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi warga gereja dan masyarakat pada umumnya, penanggulangan kemiskinan, kemajemukan sampai pada kesiapan warga gereja untuk menghadapi tahun politik 2014 yang akan datang. Sebagaimana diungkapkan SHS, pemilu 2014 adalah ajang bukan hanya semata-mata ajang pertarungan politik antara calon-calon baik legislative maupun dalam suksesi kepemimpinan nasional nanti, namun pemilu tersebut adalah momentum penting dalam rangka bagaimana kita sebagai warga negara maupun warga gereja akan menentukan nasib bangsa kita kedepan. “Akan menjadi seperti apa bangsa kita kedepan adalah tergantung dari pemimpin yang nantinya akan kita pilih. Sebagai warga gereja tentunya kita harus bijak dan cerdas dalam memilih pemimpin kita. Negara kita adalah negara yang sangat kaya yang berdiri diatas kemajemukan dan berbagai kepelbagaian. Hal ini yang paling utama yang harus dipahami untuk menjadi pemimpin di republic ini’, tukas Sarundajang. Menyinggung soal tahun politik 2014, Ketua Umum MPH PGI Pdt. DR. Andreas Yewangoe pun angkat bicara dalam diskusi tersebut. Menurut Yewangoe, warga gereja saat ini harus mampu menjadi ‘pemain inti’ dan bukan hanya ‘pemain cadangan’ dalam kancah perpolitikan  nasional. Dia menganggap bahwa sudah bukan jamannya lagi warga gereja untuk tabu berbicara tentang politik dan bagaimana proses melahirkan pemimpin-pemimpin nasional. “Kongkritnya ialah, saat ini Pak Sarundajang menjadi satu-satunya orang Kristen dan kader terbaik gereja dari peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat. Bagi saya ini adalah sebuah peluang bagi warga gereja untuk dapat menjadi seng pemimpin di negara kita. Saya mengajak kita untuk tidak melihat pak SHS nya, tapi lihatlah visi dari perjuangan kita semua sebagai Umat Kristiani yang adalah warga NKRI”, kata Yewangoe yang langsung disambut dengan aplaus para peserta yang lain.
Dalam diskusi tersebut hadir lengkap para MPH-PGI yaitu Ketua Umum: Pdt. Dr. Andreas Yewangoe; Ketua-ketua: Pdt. Dr. Karel Ph. Erari, Pnt. Ir. Royke O. Roring, M.Si.,  Pdt. Untung S.K. Wijayaputra, S.Th.,  Ruth Kadarmanto, M.A. ;Sekretaris Umum: Pdt. Gomar Gultom, M.Th.;  Wakil Sekretaris Umum: Pdt. Liesje Fonny Emma Makisanti, S.Th, M.Si;  Bendahara Umum: Pdt. Kumala Setiabrata, M.Th.; Wakil Bendahara Umum: Pnt. Raffly Tamburian, SE, M.Div;  Anggota-anggota: Pdt. Dr. Lies Maloa, Pdt. I Made Priana, M.Th., Pdt. Dr. Zakaria J. Ngelow,  Joni Mesalangi, ST.
Diskusi ditutup dengan tukar-menukar cinderamata berupa buku antara Ketua Umum MPH PGI dengan Gubernur SHS karya kedua tokoh nasional tersebut.
(Juru Bicara Pemprov Sulut, Judhistira Siwu, SE,MSi)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar