Sulawesi Utara ternyata selalu menjadi daerah yang
menarik untuk dikunjungi oleh siapa saja, termasuk menarik untuk dijadikan
daerah pelaksanaan iven-iven yan bersifat nasional. Hal ini dibuktikan dengan
dilaksanakannya iven nasional oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik
Indonesia Senin 21 April 2014 di Hotel Novotel Grand Kawanua, yang dibuka mulai
pukul 19.00 wita.
Menurut laporan Deputi PIMP BKPM RI dalam pembukaan,
acara ini dihadiri oleh sekitar 400 orang yang terdiri dari Kepala BKPM Provinsi
dan Kabupaten Kota serta Kepala Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu se
Indonesia, selama 2 hari dan topik yang dibahas antara lain bagaiamana memperkuat diplomasi ekonomi untuk meningkatkan daya saing nasional serta topik tentang bagaimana mendorong kebijakan hilirisasi produk pertanian dan hilirisasi mineral/batu bara, dengan moderator salah satu presenter/artis nasional Anya Dwinov.
Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang, dalam
sambutannya menyampaikan tentang peluang dan tantangan investasi di Sulawesi
Utara. Peluang tersebut bisa menjadi suatu keuntungan misalnya, masyarakat yang
open minded sehingga dapat menerima dan berteman dengan siapa saja, stabilitas
keamanan yang sampai saat ini sangat kondusif, pertumbuhan ekonomi Sulawesi
utara per tahun yang rata-rata sekitar 8% (diatas pertumbuhan ekonomi nasional),
komoditinya telah dikemas menjadi komoditi ekspor. Namun disisi yang lain
terdapat tantangannya yaitu; infrastruktur yang masih terbatas, seperti listrik
yg masih mati menyala, regulasi-regulasi yg diluarkan pemerintah yang masih
menghambat investor (Misalnya regulasi di bidang perikanan (ijin operasi kapal)
yang masih menjadi kewenangan pemerintah pusat, regulasi di bidang ketenaga
kerjaan. Harusnya rugulasi-regulasi yang ada saat ini harus mampu memberikan
kemudahan sehingga menarik investor.
Disisi lain Sarundajang mengharapkan bahwa dalam rangka
meningkatkan investasi di daerah agar perlu kerjasama antar daerah yang saling
menghidupkan dan saling mendukung untuk mempromosikan potensi daerahnya
masing-masing.
Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
RI, Mahendra Siregar, SE, MEc, mengingatkan agar daerah selalu menjaga
stabilitas keamanan sebagai modal dasar yg dapat menarik investor, daerah juga
harus menyikapi terjadinya transformasi tujuan investor yang dulunya lebih
banyak kepada pemanfaatan potensi sumber daya alam, namun sekarang lebih banyak
kepada proses pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan manufaktur. Lebih
lanjut Siregar menyatakan bahwa dalam rangka menarik para investor, daerah
harus selalu meningkatkan kuaitas pelayanan dan melakukan perbaikan daya saing
sumber daya manusia dan iklim ketenagakerjaannya.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Menteri ESDM,
Ir. Susilo Siswoutomo, Duta Besar RI di Tokyo Yusron Ihza Mahendra, Duta Besar
RI di Seoul John Prasetio, Duta Besar RI di Bangkok Lutfi Rauf, Wakil Duta
Besar RI di London Harry Kandouw dan Duta Besar RI di Moskow Djouhari
Oratmangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar