Kamis, 15 Mei 2014

SHS : Cegah Pemanasan Global Bersama


Aktifitas manusia modern dewasa ini memacu produksi gas CO2 diudara dan rumah kaca sebagai salah satu pembawa dampak meningkatnya suhu permukaan bumi dan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi yang mengakibatkan tergangganggunya hutan dan ekosistem lainnya sehingga mengurangi kemampuan untuk menyerap karbon dioksida di atmofir. Demikian dikatan gubernur Sulawesi utara DR. S. H. Sarundajang pada acara Internasional Blue Carbon Symposium di Grand Manado Center (15/5).
Lebih Lanjut Sarundajang mengatakan bahwa dan pemanasan global juga yang mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang menimbulkan naiknya permukaan air laut sehingga air laut mengembang dan dengan terjadi kenaikan permukaan air laut dapat mengakibatkan negara kepulauan akan mendapat pengaruh yang sangat besar dan semua itu terjadi karena efek dari rumah kaca yang membawa dampak terjadinya pemanasan global, perubahan iklim bumi, tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi punah, rantai makanan terganggu dan akhirnya manusia sebagai konsumen tertinggipun akan punah.
Pada kesempatan itu Sarundajang mengharapkan agar dengan digelarnya acara international blue carbon symposium ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pelestarian ekosisten laut dalam kaitannya dengan blue carbon dan kegiatan ini dapat mencegah dan mempromosikan restorasi laut yang merupakan alat penting yang dapat digunakan untuk mitigasi perubahan iklim dan penurunan habitat tanaman bakau, padang lamun dan rawa asin diberbagai tempat dapat dicegah agar bisa menyerap carbon oleh karena itu perlu mendapat perhatian kita bersama. (Kabag Humas DR. Jemmy Kumendong selaku jubir pemprov)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar