Rabu, 30 Juli 2014

Gubernur Kunjungi Makam Keluarganya di Kotamobagu

Disela-sela kunjungan silahturahmi dalam rangka Idul Fitri 1435 H di Kotamobagu, Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang di dampingi Danlantamal VII Manado dan rombongan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyempatkan diri mengunjungi makam dari Kakek dan Nenek di pekuburan keluarga di Kotamobagu pada Selasa 29/7.
Kakek Gubernur Sulut bernama Hendrik Sarundajang lahir di Tataaran tanggal 9 Januari 1897 dan meninggal di Kotamobagu tanggal 5 April 1983, sedangkan nenek adalah Margaretha Mamuaja, Lahir di Tataaran tangga 25 Juni 1899 dan meninggal di Kotamobagu tanggal 11 Juli 1986, mempunyai 9 (sembilan) orang anak. Keluarga ini datang ke Kotamobagu tahun 1928 masih dengan 3 orang anak yaitu Jootje (ayah dari Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang), Frits dan Wim Sarundajang.
Menurut Penuturan Gubernur, dia sangat bangga kepada kakeknya karena pernah menjadi Sangadi (Kepala Desa) ke-10 di Kotamobagu tahun 1933-1935, ketika itu kerajaan Bolmong diperintah oleh raja Cornelius Manoppo, dan Kotamobagu masih merupakan sebuah desa, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi kakeknya yang beragama Kristen boleh dipilih menjadi Sangadi karena dianggap mampu oleh warga masyarakat setempat, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Bolmong ketika itu sudah menjunjung tinggi pluralitas. Gubernur juga menuturkan bahwa Kakeknya pernah menjadi PNS pada Dinas PU dan dipekerjakan pada Seksi Bolmong Bagian Peralatan dan pensiun pada tahun 1960-an.
Sebuah kebanggan juga bagi keluarga Sarundajang karena Menteri Pekerjaan Umum memberikan Penghargaan atas kesetiaan dan pengabdian kakek mereka sebagai PNS di jajaran Pekerjaan Umum. (DR Jemmy Kumendong, MSi, Kabag Humas selaku Jubir Pemprov).











Tidak ada komentar:

Posting Komentar