Tradisi Iwad (saling memaafkan) setiap menjelang lebaran hari
kedua, masih tetap dipertahankan oleh warga kampung arab Manado untuk dijadikan
sebagai ajang silahaturahmi maaf memaafkan diantara sesama warga kampung arab, Hal itu dikatakan salah satu tokoh masyarakat Luqman Wakid, disela-sela kunjungan silahturahmi Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang bersama Wagub Dr. Djouhari Kansil MPd didampingi Direktur Utama Bank Sulut James Salibana, Asisiten Bidang Pemerintahan dan Kesra Edwin
Silangen SE MS, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs Sanny Parengkuan
MAP, Ketua Bappeda Ir. Roy O Roring MSi bersama sejumlah pejabat teras pemprov,
Selasa (22/7).
Wakit menambahkan, tradisi iwad sudah ada sejak lama.Kakek
nenek kami terus melestarikannya hingga saat ini, setiap menjelang lebaran
kedua kami lakukan sebagai wujud kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah,
jelas pengiat teater di daerah ini.
Gubernur Sarundajang menyebutkan, tradisi Iwad merupakan
sautu kebiasaan yang positif, karena mengandung makna sosial yang bernilai
tinggi tapi juga mengandung efek spiritual yang luar biasa. Karena itu tradisi
Iwad tersebut perlu terus di jaga dan dipertahankan terus oleh generasi muda
dan tokoh masyarakat kampung arab untuk dilaksanakan setiap tahun, ujar orang
nomor satu di sulut, sembari menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah
ikut menyukseskan agenda politik Pilek maupun Pilpres yang boleh berlangsung
secara aman dan damai. (Kabag humas DR. Djemmy Kumendong MSi selakujubir
pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar