Senin, 19 Oktober 2015

Gubernur Dukung Aspirasi Tou Minahasa







Penjabat Gubernur Sulut Dr Sumarsono MDM mendukung aspirasi Masyarakat Adat Tou Minahasa mengutuk peristiwa pembakaran rumah ibadah yang terjadi baru lalu., di Kabupaten Singkil Aceh Provinsi Nangro Aceh Darusalam (NAD).
Pernyataan dukungan Gubernur Sulut itu, disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs Jhon Palandung MSi dan Kaban Kesbang Pol Edwin Silangen SE MS saat menerima kedatangan Masyarakat Adat Tou Minahsa yang menggelar aksi solidaritas di Loby Kantort Gubernur Sulut, Senin (19/10) kemarin, untuk meminta Pemprov Sulut mengimbau agar stop melakukan pembakaran gereja di tanah air.
Palandung mengatakan, sejak peristiwa ini terjadi Gubernur langsung mengambil langkah antisipatif agar peristiwa yang terjadi di bumi serambi mekah itu, tidak sampai merembes di daerah Bumi Yiur Melambai.
Masyarakat Sulut agar tidak terprofokasi dengan tindakan dan ulah yang tidak terpuji yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab di Singkil Aceh, tapi marilah kita jaga persatuan dan kesatuan yang  ada selama ini yaitu rukun dan damai, karena torang samua basudara, tegas Sumarsono seperti yang ditururkan Palandung.
“Sebagai seorang muslim dan juga Pj Gubernur Sulut, kami  menyesalkan hal itu terjadi, karena dengan peristiwa tersebut bisa menimbulkan intsabilitas  di NKRI, kiranya masyarakat Sulut tidak terprofokasi,” ujar Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini.
Karena itu jebolan Doktor Universitas Gajah Mada ini berharap, apa yang terjadi di aceh dan tolikara jangan sampai terjadi di Bumi Nyiur Melambai yang kita cintai ini.

Sebelumnya Gubernur Sulut bersama Presidium Badan Kerjasama Antar Umat Bergama (BKSAUA) Provinsi Sulut telah menyeruhkan kepada seluruh umat beragama di Sulut melalui  lima himbauan. Kelima himbauan itu telah di bacakan Kabag Agama Biro Kesra Olgha Saisab S.Sos sebagai berikut:
1.    Agar terus memantapkan stabilitas dengan membina dan memelihara tiga kerukunan hidup beragama, yaitu : kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.  
2.    Tingkatkan terus kewaspadaan terhadap isu-isu negative yang sengaja dilontarkan oleh oknum atau kelompok yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan umat beragama di Bumi Nyiur Melambai yang sama-sama kita cintai.
3.    Jalin kerjasama antar umat beragama untuk mengatasi setiap hal yang dapat memicu dis integrasi bangsa Indonesia di daerah ini.
4.    Tingkatkan jalinan kerjasama antara pimpinan umat beragama dengan pemerintah untuk mengantisipasi setiap gejolak social yang dapat melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia  dalam satu keterikatan Bhineka Tunggal Ika.
5.    Agar segenap umat beragama Sulut memanjatkan doa khusus di tempat Ibadah Masing-masing untuk keselamtan Bangsa dan Negara khususnya Sulut dari rembesan peristiwa yang telah terjadi di kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nangro Aceh Darusalam.

Kelima himbauan tersebut telah ditandatangani oleh Presidium BKSAUA Provinsi Sulut masing-masing Pdt DR RAD Siwu, KH Abdul Wahab Abdulgafur Lc, Ps Christian Santie MSc, Drs Ridwan Sofian, DR Drs I Dewa Ketut Anom MSi.  

Kesempatan itu, Kasubag Perjanjian Bagian HAM Biro Hukum Setda Provinsi Sulut, Budi Sugeha SH atas nama warga Muslim di Sulut ikut mengutuk peristiwa pembakaran Gereja di Singkil Aceh. Pembakaran gereja tersebut merupakan oknum-okunm yang tidak bertanggungjawab dan bukan mewakili umat Muslim di Provinsi Nangro Aceh Darusalam, kunci bung Budi sapaan akrabnya.  
(Karo Pemerintahan dan Humas DR Jemmy Kumendong MSi selaku jubir pemprov).
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar