Ibu Deputi Sedang Melakukan Pemeriksaan |
Deputy Pelayanan Publik Kemenpan
RI Prof Dr iah Nalisa memberi apresiasi positif terhadap pelayanan publik
yang dilakukan oleh Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) dan RSJ Ratumbuisang
Manado. Hlisa
usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Empat intansi yang memiliki
pelayanan publik seperti di BPJS Kesehatan, Puskesmas Teling, BKMM dan RSJ
Ratumbuisang Manado, Rabu (04/04) kemarin.
Didampingi Asdep Kebijakan pelayanan
Publik Drs Imanudin MSi dan Karo Organisasi Farly Kotambunan SE Natalisa
mengatakan, sidak ini tidak direncanakan, kami mendatangi langsung fasilitas
pelayanan publik terutama layanan kesehatan seperti di Empat instansi ini.
Secara umum pelayanan publik dinilai sudah
maksimal walaupun dengan segala
keterbatasan sarana dan prasaranan yang ada. Seperti di BPJS Kesehatan walaupun
petugas hanya seorang dalam dalam membantu penyelesaian administrasi para
lansia yang mengurus kacamatan dan obat-obatan kronis, tapi waktunya sangat
singkat. Kepala Unit Manajemen Pelayanan Primer Kantor Cabang Manado BPSJ
Kesehatan dr Selvie Kapoh mengakui, khusus bagi peserta mandiri yaitu bagi
PNS/TNI,Polri dan Pensiunan serta Badan Usaha pelayanannya dilakukan di Marina
Plasa, sedangkan di Kantor PBJS Kesehatan Teling fokus melayani para lansia
tadi, namun demikian kami lebih mengutamakan inovasi pelayanan publik, ujarnya.
Demikian juga Puskesmas Teling Manado yang
setiap minggu melayani 50 hingga 100 orang pasien dan tenaga medis terbatas serta
sarana penunjang medik dan ruangan perlu segera ditingkatkan fasilitasnya tapi
mereka sudah berupaya maksimal memberikan pelayanan bagi pasien yang datang
berobat maupun pemeriksaan kesehatan bagi Ibu dan Bayi. Kepala Puskesmas Teling
dr Octavin Y Umboh menyebutkan, puskemas yang dipimpinnya memiliki 47 pegawai termasuk
5 orang tenaga dokter diluar tenaga kontrak serta memiliki lima dokter
Intreship, empat Poliklinik yakni Poliklinik Umum, Anak, Ibu serta Poliklinik gigi. Kami disini masih pakai system manual serta
tidak ada ruangan khusus bagi Pos yandu Lansia, namun dalam pelayanan tetap
kami dahulukan bagi orang-orang tua kita ini. Ketika ditanya penyakit apa yang
paling dominan dilayani di Puskesman ini yaitu penyakit Ispa dan Hipertensi, sebut dr
Octavin sembari menambahkan pihaknya juga tetap melakukan UKS di
sekolah-sekolah.
Sementara di BKMM Tim Sidak
melihat langsung pelayanan yang dilakukan anak buah dari dr Diana T Watania. Pelayanan
yang dibuka mulai Pukul 08 Pagi, sudah disesaki masyarakat yang ingin memeriksa
kesehatan mata. Tiap hari kami melayani hampir 100 pasien, petugas di sini
sat yang tidak ada di apotik maka BKMM
akan membayarkan, jelas dokter yang sudah enam tahun bertugas sebagai Kepala
BKMM ini. Berbeda dengan pelayanan di RSJ Ratumbuisang,
walaupun dikategorikan rumah sakit khusus, para pasien umum dan terutama pasien
yang mengalami gangguan jiwa mendapat pelayanan yang sama, jelas Direktur RSJ
Ratumbuisang dr JUNI Tampemawa MKes MARS yang ikut didamping dua Wadian Herry Pohajow SSos MSi dan Wadir Pelayanan Medis dan
Keperawatan dr Firda Agu.
RSJ Ratumbuisang merupakan RS
tipe B, khusus pasien jimpat tidur. Namun ada juga
pasien jiwa yang sudah bertahun-tahun masih tetap disini, jelas dr JUNI sapaan
akrabnya sembari menambahkan tahun depan pihaknya sudah ada kerjasama dengan
Dinsos Sulut agar pasien jiwa tidak terlantar. RSJ Ratumbuisang belum menjadi
BLU.
Natalisa sangat
bergembira karena RSJ Ratumbuisang ada pembangunan gedung baru, diharapkan
melibatkan kerja sama banyak pihak.
Secara prosedur ada hal-hal yang perlu ditingkatkan,
berusahan juga memberikan semangat bagi pemberi jasa kesehatan ini untuk
meningkatkan kualitas pk bantuan.
Kami juga menghimbau Pemprov Sulut dan Pemkot Manado membantu peningkatan
kualitas pelayanan khususnya dibidang kesehatan yang merupakan salah satu
pelayanan dasar, masyarakat banyak membutuhkan . Kami berharap layanan itu
dapat lebih disederhanakan jangan sampai masyarakat dibuat menunggu terlalu
lama.
Sementara terkait sangsi bagi ASN
yang lalai dmasyarakat Natalisa
menyebutkan, Sanksinya jelas itu
tertuang dalam UU No 25 Tahun 2016 baik dari yang sederhana sampai
diberhentikan dari jabatan. Makanya kami menghimbau dan selalu mensosialisasikan,
Kemenpan melakukan kunjungan langsung ke
penyedia layanan, dalam rangka mengingatkan harus hati-hati memberikan
pelayanan karena ada sanksinya. Sesuai prosedur yang memberikan sanksi ranahnya
pejabat Pembina kepegawaian. dari hasil sidak ini kami juga berkoordinasi
dengan Pemerintah daerah
Tidak harus melihat negatifnya ,
kami juga bisa memberikan rekomendasi, menghimbau bisa juga mengapresiasi yang
baik karena pemerintah sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik pada
masyarakat walaupun masih sering terjadi complain masyarakat , pungkasnya.
Karo Organisasi Farly Kotambunan
menyebutkan, sidak yang dilakukan Kemenpan ini sangat penting guna melihat
sejauh mana inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi-instansi yang
memiliki pelayanan publik. Kedepan pihaknya juga akan melakukan sidak di
berbagai SKPD atas seijin Gubernur dan Wagub Sulut. (Humas Pemprov Sulut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar