Kamis, 22 Desember 2016

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Beri Perhatian Khusus pada Pengamanan Ancaman Terorisme



 Pemerintah bergerak cepat guna mempersiapkan diri jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Kesiapan berupa lancarnya pasokan bahan pangan, bahan bakar minyak, dan juga transportasi pendukung merupakan hal yang biasa dibahas pemerintah dan jajarannya jelang momen tersebut. Namun, khusus kali ini, Presiden Joko Widodo turut memberi perhatiannya pada kesiapan dan pengamanan terhadap ancaman terorisme.

"Agenda rapat terbatas sore hari ini seperti biasanya hal-hal yang berkaitan dengan persiapan Natal dan Tahun Baru adalah masalah kesiapan pangan, kesiapan BBM, dan kesiapan transportasi. Tapi satu hal yang sangat penting kali ini yang ingin saya berikan perhatian khusus yaitu masalah keamanan dan ancaman terorisme," terang Presiden saat memimpin rapat terbatas terkait persiapan Natal dan Tahun Baru pada Kamis, 22 Desember 2016, di Kantor Presiden, Jakarta.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada jajaran Polri untuk fokus dan memberikan atensi khusus dalam menjaga keamanan di lingkungan masyarakat saat perayaan hari besar keagamaan berlangsung. Selain itu, Presiden juga meminta kepada jajaran TNI untuk dapat berkoordinasi dan bahu membahu bersama Polri guna mewujudkan hal tersebut.

"Saya minta Densus 88, Polri, dan jajarannya agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme ini menjadi perhatian yang khusus. Saya juga ingin agar Panglima TNI beserta seluruh jajarannya mem-backup penuh Polri dalam hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme ini," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja tim Densus 88 dan Polri terkait dengan penemuan bom aktif milik para terduga teroris di Tangerang Selatan. Sebagaimana diketahui, Densus 88 telah mengamankan bom dimaksud dari sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, pada Rabu, 21 Desember 2016.

"Saya ingin memberikan penghargaan yang tinggi kepada Densus 88, kepada Kapolri, dan seluruh jajaran Polri yang telah bisa mengantisipasi sebelum kejadian sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan bisa dicegah sebelum kejadian," ujar Presiden saat itu.

Turut hadir dalam rapat terbatas tersebut di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhuhungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol. Budi Gunawan, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal TNI Teddy Lhaksmana, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan, dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden -( Humas Pemprov Sulut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar