Minggu, 13 Mei 2018

Hebat! Gubernur Olly Kembali Raih Rekor MURI

Lagi-lagi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Setelah mencetak rekor sebagai kepala daerah pertama yang mengajar melalui siaran langsung kepada siswa pada Rabu (2/5/2018) lalu, kini Olly meraih penghargaan MURI kategori penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja sosial lintas agama terbanyak.

Untuk diketahui, pemberian perlindungan bagi 35.000 pekerja sosial lintas agama Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Konghucu yang ada di Sulut merupakan yang pertama kali di Indonesia bahkan di dunia.

Piagam rekor MURI tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif MURI, Osmar Semesta Susilo kepada Olly di Manado, Jumat (11/5/2018) siang.

Gubernur Olly mengapresiasi penghargaan tersebut. Dirinya menegaskan pemerintah harus hadir untuk mendukung program perlindungan yang mengedepankan jaminan sosial masyarakat.

"Saya bersyukur karena kerjasama Pemprov Sulut dengan BPJS sehingga bisa terlaksana kegiatan ini. Pemerintah harus ada di tengah-tengah masyarakat dan ini merupakan kemajuan bagi tokoh agama dalam rangka mengikuti program pemerintah dalam hal asuransi," katanya.

Menurut Olly, pemberian perlindungan kepada para pekerja sosial lintas agama adalah langkah tepat. Pasalnya, para pekerja sosial lintas agama dan tokoh agama merupakan komponen penting bagi keberlanjutan dan kesuksesan pelaksanaan program pembangunan daerah dan bangsa.

"Tokoh agama dan para pekerja sosial lintas agama harus diberikan jaminan perlindungan dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya, ditengah berbagai tantangan dan resiko yang dihadapi, sehingga akan semakin meningkatkan kesejahteraan dan mengakselerasi kinerja yang diemban," ujarnya.

Olly meyakini, lewat berbagai terobosan yang dilakukannya saat ini akan memberikan dampak positif bagi peran dan kontribusi seluruh tokoh agama dan pekerja sosial lintas agama dalam percepatan pembangunan masyarakat, daerah dan bangsa yang semakin maju, unggul dan hebat kedepan.

Lebih jauh, Gubernur Olly mengajak BPJS Ketenagakerjaan untuk berinvestasi di Sulut dengan sebagian dana pengelolaan yang dimilikinya. Diketahui BPJS Ketenagakerjaan saat ini memiliki aset Dana Jaminan Sosial (DJS) senilai Rp. 326 triliun yang diperoleh dari premi seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia.

Olly menyatakan banyak sektor yang bisa diinvestasikan di Sulut, antara lain infrastruktur maupun pembangunan hotel untuk mendukung pariwisata.

"Investasi banyak, misal ada infrastruktur, pembangunan hotel, sarana dan prasarana lainnya. BPJS Ketenagakerjaan juga bisa menginvestasikan dananya di bank Sulut sehingga bisa dimanfaatkan para pengusaha," ucap Olly.

Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyatakan, pemberian perlindungan kepada 35 ribu Pekerja Sosial Lintas Agama ini sejalan dengan Sulawesi Utara sebagai provinsi dengan toleransi tertinggi di Indonesia.

“Sulawesi Utara merupakan Provinsi dengan tingkat toleransi antar-pemeluk agama tertinggi, sangat tepat kiranya para pekerja mulia ini mendapatkan perlindungan dalam mengemban misi kemanusiaan dari BPJS Ketenagakerjaan," tandasnya.

Agus juga menyebutkan besarnya perhatian Gubernur Olly sehingga pemberian perlindungan BPJS Ketenagakerjaan dapat direalisasikan kepada para pekerja sosial lintas agama di Sulut.

"Ini atas persetujuan bapak Gubernur Sulawesi Utara. Tentu ini upaya baik dalam rangka membangun kohesi sosial kita dan memperkokoh persatuan kita," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Agus juga menyatakan komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk mendorong dan membangun perekonomian nasional dengan menginvestasikan aset dana jaminan sosial yang jumlahnya saat ini mencapai Rp. 326 triliun.

"Kami dalam mengelola BPJS Ketenagakerjaan ada dua tugas mengelolanya yaitu mengelola dana kepesertaan serta mengelola dananya agar bisa mendorong perekonomian nasional. Makanya kita siap bersinergi dengan Pemprov Sulut misalnya dengan membangun taman kota di Manado supaya masyarakat Sulut ini lebih memahami pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan," ujarnya.

Adapun kegiatan itu turut dihadiri perwakilan Forkopimda, Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw, Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw Tanos, MARS, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulut Asri Basir dan para pejabat Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar