Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE memaparkan berbagai kemajuan Sulut di hadapan peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVIII Lemhanas RI dibawah pimpinan Gubernur Lemhanas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, pada pertemuan yang dilaksanakan di Ruang C.J. Rantung, Senin (27/8/2018) pagi.
Gubernur Olly menuturkan, stabilitas keamanan Sulut yang terkendali, ditengah-tengah pluralitas (etnis, religi, budaya dan adat istiadat) memberikan harmoni yang indah dalam proses tumbuh kembang bangsa, sehingga memposisikan Sulut sebagai salah satu daerah teraman di Indonesia dan sangat prospektif dalam mendukung gerak langkah Indonesia di berbagai bidang pembangunan, utamanya geliat pembangunan di sektor kemaritiman dan pariwisata.
"Sektor pariwisata merupakan salah satu leading sector pembangunan di Sulut. Selama tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan terkait jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut," kata Olly.
Untuk diketahui, tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut sebanyak 27.059, meningkat menjadi 48.288 pada tahun 2016, dan pada tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara mencapai angka 86.976, serta selang bulan Januari sampai Juni Tahun 2018, jumlah wisatawan telah mencapai 59.125.
Menurut Olly, pencapaian positif ini berkat pembukaan rute penerbangan internasional langsung dari Manado ke-8 (delapan) Kota di China (PP), yakni: Makau, Guangzhou, Changsa, Hongkong, Wuhan, Chengdu, Nanchang, dan Hangzhou, serta saat ini sedang diusahakan untuk membuka penerbangan langsung dari kota lainnya di Tiongkok serta dari Korea Selatan, Australia dan Taiwan.
Lanjut Olly, Sulut juga merupakan daerah yang dikaruniai potensi sumber daya alam melimpah, baik disektor perikanan dan kelautan, energi terbarukan, pertanian dan perkebunan serta potensi pariwisata, baik wisata alam, wisata budaya dan religi maupun wisata kuliner yang sangat menjanjikan
"Menyadari kondisi dan potensi demikian, maka sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2016-2021, kami telah mengarahkan progres pembangunan daerah pada pencapaian visi terwujudnya Sulawesi Utara yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam budaya, yang tentunya antara lain diupayakan dengan melaksanakan pembangunan di sektor infrastruktur," beber Olly.
Lebih jauh, Olly menyebutkan, kolaborasi dan sinergitas visi serta misi yang selama ini telah dibangun dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota diwujudkan dalam program prioritas dan proyek strategis nasional.
Untuk Proyek Strategis Nasional; Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Bendungan Kuwil di Kabupaten Minahasa Utara, Jalan Tol Manado-Bitung, International Hub Port Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang dan Jalan Penghubung Gorontalo-Manado.
Sedangkan untuk Program Prioritas; Pengembangan Bandara Sam Ratulangi, Pembangunan Trem Dalam Kota Manado, Jalur Kereta Api Manado-Bitung, Pengembangan Kawasan Pariwisata Likupang, Manado Outer Ring Road III (Winangun-Malalayang), Pembangunan TPA Regional di Kabupaten Minahasa Utara dan Pembangunan Bendungan Sawangan Kabupaten Minahasa.
Sebelumnya, Gubernur Lemhanas RI, Agus Widjojo menjelaskan tujuan dilaksanakannya SSDN PPRA Lemhanas di Sulut.
“Melalui program SSDN ini kita dapat memperoleh gambaran kondisi wilayah yang berkaitan dengan aspek ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya, hankam dalam perspektif ketahanan nasional,” ucap Agus.
Pertemuan itu turut dihadiri Ketua DPRD Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS dan para pejabat Pemprov Sulut. (Humas Pemprov Sulut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar