Gubernur
Sulawesi Utara Dr. S. H. Sarundajang, kembali berhasil meyakinkan China untuk
melakukan kegiatan investasi di Sulut. Lewat pertemuan resmi antara Duta Besar
China untuk Indonesia Liu Jian Chao yang digelar di rumah dinas Gubernur Sulut
pada Selasa (28/5) Kemarin, Sarundajang tanpa malu mengatakan kepada Chao bahwa
Sulut masih sangat membutuhkan investor dari luar. ‘’We need investor,’’ tegas
Sarundajang sambil meminta kepada Chao agar bisa membawa Investor untuk
berinvesatsi sebanyak mungkin di Sulut. Tak pelak, begitu berhasil diyakinkan
Sarundajang, Chao langsung menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di Sulut
dalam 3 bidang yakni infrastruktur, pertanian/perikanan, dan pariwisata.
‘’Selama ini saya hanya mendengar tentang Sulut dari cerita orang lain, tapi
setelah hari ini datang langsung ke Sulut, saya dapat katakana bahwa daerah ini
punya potensi yang luar biasa, dan China siap untuk berinvestasi,’’ ujar Chao
dengan penuh semangat.
Kerja
sama pertama yang akan diseriusi pemerintah China yakni pada bidang
infrastruktur khususnya pembangunan
jalan tol dan rel kereta api Manado-Minut-Bitung serta pelabuhan Bitung.
Bahkan setelah mendengar pemaparan Sarundajang tentang berbagai potensi dan peluang investasi yang
ada di Sulut, dijadwalkan selesai menghadiri pertemuan Asia Media Summit, Dubes
China beserta rombongan akan langsung melakukan peninjauan ke Bitung.
‘’Peninjauan ini nantinya akan ditindaklanjuti secara formal administrasi, kami
akan mengundang Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini bapak Gubernur untuk
berkunjung ke China dan melakukan beberapa penandatanganan kerjasama,’’ aku
Chao sembari menambahkan bahwa secara pribadi dia meyakini kalau kerjasama
investasi antara Sulut dan China akan berjalan lancar karena dilihat dari aspek
jalur transportasi udara, jarak China-Sulut tidak lebih dari 3 jam dengan
pesawat udara. Begitu juga dengan jalur laut yang sangat strategis dan tidak
membuang waktu lama untuk menempuh perjalanan.
Selain
berinvestasi dalam bidang infrastruktur, Pemerintah China juga tertarik
melakukan kerjasama investasi dalam bidang pertanian perikanan dan Pariwisata.
Menariknya, ketertarikan China berinvestasi dalam bidang perikanan, selain
dilatarbelakangi dengan potensi ikan laut yang luar biasa di Sulut juga
ketertarikan China dikarenakan adanya penemuan ikan purba Coelecanth di laut
Sulawesi Utara. ‘’Ikan ini termasuk ikan purba yang sudah lama dianggap punah
tapi ternyata masih hidup dan ditemukan di laut Sulut. Ini sungguh luar biasa
hebat,’’ terang Chao.
Dalam
bidang Pariwisata, China mengaku merasa tertarik melakukan kerjasama
dikarenakan cerita Gubernur Sarundajang tentang budaya Tapikong, yakni suatu tradisi
dari budaya Cina yang berkembang di Manado. Menurut Chao, di China sendiri
pertunjukan ini sudah jarang sekali dilihat, tapi justru di Sulut menjadi
kalender of iven yang dipertunjukkan secara rutin setiap tahun. ‘’Hal ini
membuktikan bahwa masyarakat Sulut sangat bersahabat dengan budaya China,
bahkan saya salut dengan bapak Gubernur yang sangat bagus menjelaskan tentang
tradisi Tapikong ini,’’ terang Chao sembari menambahkan kebahagiaannya bisa
berkunjung di Sulut bahkan melakukan investasi.
Dalam
pertemuan tersebut Sarundajang didampingi beberapa Kepala SKPD terkait seperti
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jimmy Roeroe. Momen penting ini
benar-benar dimanfaatkan Sarundajang untuk mengajak pemerintah China membawa
sebanyak mungkin investor ke Sulut karena Putra terbaik Sulut ini percaya kalau
dengan memajukan iklim investasi Sulut akan semakin maju, masyarakat hidup
sejahtera. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson F. Ruaw, M.Si)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar