Selasa, 02 Juli 2013

SHS dan SCMG Solusikan Cuaca Ekstrim



Gubernur Sulawesi Utara Dr. S. H. Sarundajang, Selasa (2/7) Kemarin, bertempat di Grand Kawanua Manado, membuka secara resmi pertemuan ke-35 The ASEAN Sub Committee on Meteorology and Geophysics (SCMG).  Pertemuan yang dihadiri oleh para ahli meteorology, klimatologi, dan geofisika se ASEAN ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian sekaligus mencari pemecahan bersama atas persoalan meteorology, klimatologi, dan geofisika yang dewasa ini dirasa semakin kompleks.
Pada sambutan yang disampaikan dalam bahasa Inggris secara fasih, Sarundajang mengakui bahwa tidak bisa dipungkiri, saat ini cuaca dan iklim semakin ekstrim. Kekeringan, kebakaran, banjir, gempa, tsunami, dan kekeringan melanda beberapa belahan bumi ini. Tak pelak, banyak pihak yang bertanya-tanya penyebab terjadinya perubahan iklim secara ekstrim ini dan bagaimana mengatasinya. ‘’Ini merupakan tantangan kita semua terutama bagi semua negara anggota SCMG, paling tidak harus mampu menyediakan informasi paling terbaik yang diperlukan, bahkan sedapat mungkin mampu memberikan peringatan dini jika gempa dan tsunami terdeteksi akan terjadi,’’ ujar pemegang sertifikat Institute for Housing and Urban Development Studies Rotterdam Belanda ini.
Sarundajang mengakui bahwa untuk menjawab itu semua memang tidaklah mudah. Tapi dia yakin, melalui pertemuan tersebut, dimana semua negara anggota bisa berpartisipasi aktif dalam menemukan solusi untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut akibat perubahan iklim dan efek yang dimunculkannya, pasti solusi terbaik dapat diperoleh. ‘’Kami juga memberikan apresiasi kepada negara mitra ASEAN seperti China, Jepang, Korea, India serta organisasi mitra ASEAN lainnya yang terus membantu negara-negara ASEAN dalam peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian serta membangun sistem berkelanjutan untuk pemecahan masalah,’’ aku Gubernur dua periode pilihan rakyat tersebut sembari meminta agar semua negara anggota dan negara mitra ASEAN terus berkomitmen dalam menghadapi masalah global ini.
Menurut Sarundajang, pelaksanaan pertemuan yang diselenggarakan oleh BMKG ini merupakan langkah yang tepat karena  sebagai sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) BMKG mempunyai tugas diantaranya melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BMKG berfungsi merumuskan kebijakan nasional dan kebijakan umum, koordinasi kebijakan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian observasi,   pelayanan data dan informasi, serta penyampaian informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Direktur General BMKG Dr. Sri Woro Harijono, Ketua ASCMG Alui Bahari, anggota ASCMG dari seluruh negara ASEAN, dan perwakilan dari WMO, IOC, UNESCO, JMA, dan KMA. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson F. Ruaw, M.Si)



   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar