Selasa, 02 Juli 2013

Stakeholders Sulut harus Mendukung Pencegahan Korupsi

Salah satu faktor penghambat bagi perwujudan Good Governance di Indonesia, adalah masalah korupsi yang oleh berbagai kalangan telah dianggap membudaya dalam tubuh pemerintahan di Indonesia. Hal ini diungkapkan, Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd pada Rakor dan Konsultasi-IV Support to Indonesia’s  Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS), dihotel Sintesa Peninsula Manado, Selasa (2/7) kemarin.
Kegiatan sebagai program kerjasama  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Canadian International Development Agency (CIDA) dan Cowater International Inc, diikuti para Bupati/Walikota, pejabat pemprov dan Kab/Ko  serta pegiat anti korupsi di daerah ini.
Karena itu, upaya untuk mewujudkan good Governance dalam pemerintahan Indonesia harus dimulai dengan percepatan pemberantasan korupsi sebagai salah satu patologi dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia, ujar putra terbaik nusa utara ini, sembari menyatakan, korupsi merupakan tindakan yang Extra Ordinary Crime, yaitu perbuatan kejahatan yang luar biasa, yang penanganan pemberantasannya tidak lagi dapat dilakukan secara biasa, tetapi di tuntut cara-cara yang luar biasa pula, tegasnya.
 Karena itu saya menilai kegiatan ini,  merupakan upaya dan langkah cerdas dalam rangka membangun tanpa korupsi. Karena itu semua stakeholders terkait di daerah ini harus mendukungnya, sembari berharap kiranya melalui forum ini akan memberikan pencerahan dan pembekalan terkait dengan strategi pencegahan korupsi di daerah sulut, tambah Kansil. Hadir Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja.  (Kabag humas Jackson Ruaw selaku jubir pemprov). 



       
   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar