Senin, 07 Oktober 2013

Warga Miskin Sulut Capai 7,88 %

Jumlah warga  miskin di Provinsi Sulawesi Utara hingga Maret 2013 mencapai 7,88 % atau sekitar 184,40 ribu jiwa, jika kita bandingkan dengan data Tahun 2012 lalu, terjadi kenaikan tingkat kemiskinan 0,24 % (September 7,64 %). Kenaikan ini terjadi di daerah pedesaan  (0,71 %), sedangkan didaerah perkotaan mengalami penurunan 0,32 %  (Data BPS Sulut), hal itu menunjukan belum meratanya strategi penanggulangan kemiskinan di Sulawesi Utara. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd, saat membuka Rakorev Penanggulangan kemiskinan yang diikuti  para Wakil Bupati/Wakil Walikota se- Sulut, di ruang Mapaluse Kantor Gubernur, Senin (7/10) kemarin.
Memang secara tren tingkat kemiskinan di Provinsi Sulut, masih menunjukan penurunan sejak 2007 dan jika dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional, kita masih relatif rendah, tetapi hal ini jangan sampai membuat kita lengah ataupun tidak berbuat apa-apa, apalagi di usia Provinsi yang sudah 49 Tahun dan menghadapi Tahun 2014 yang merupakan Tahun emas, Tahun Politik dan Tahun Mega Proyek, ujar Kansil.

Dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Sulut, menurut  Kansil  setidaknya ada empat strategi khusus (Quadruple Track Strategy) yaitu Pro Poor, pro Job, Pro Growt, Pro Environment. Program-program itu telah dilaksanakan melalui empat strategi tersebut yang dibiayai baik oleh APBN maupun APBD, antara lain BLSM, Program Raskin, PKH, Jamkesmas, Bea Siswa Miskin lewat dana Bos dan Bosda, Bantuan biaya Pendidikan bagi Dokter di daerah perbatasan, termasuk. Selain itu Pemprov telah bekerjasama dengan LSM Habitat For Humanity untuk melaksanakan rehabilitasi rumah tidak layak huni, terang Kansil. (Kabag humas Judhistira Siwu selaku jubir 



pemprov).       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar