Pemprov Sulut dalam menghadapi pasca bencana banjir bandang
dan dan tanah longsor yang melanda tujuh kabupaten/kota di sulut, pada 15 Januari
lalu, telah mengambil langkah tanggap darurat dengan mendirikan tiga posko, selain posko bencana di Dinas Sosial dan BPBD
Sulut, juga mendirikan posko bencana di kantor gubernur, dengan maksud untuk
membantu memperlancar penyaluran bahan makanan bagi warga yang terkena musiba bencana, hal
itu disampaikan Karo Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut Dr. Noudy RP
Tendean SIP MSi di kantor gubernur, Senin (3/2) kemarin.
Menurut Tendean, penanggungjwab posko bencana kantor gubernur
sesuai petunjuk pimpinan dipercayakan kepada Asisten Dua Bidang Ekonomi dan
Pembangunan Drs. Sanny Parengkuan MAP, sedangkan Koordinatornya Ibu Karo
Perekonomian Dra. Linda Watania, MSi. Dengan hanya menyiapkan bahan makanan (sembako),
seragam siswa SD, selimut serta kompor gas sementara bantuan obat-obatan kami
langsung menyerahkan ke Dinas Kesehatan Sulut.
Awal-awalnya posko ini
sasarannya hanya untuk membantu dapur umum yang dikelolah gereja dan masjid, maupun dapur
umum di setiap kecamatan. Ketika dapur umum kosong kami langsung mensuplay bantuan logistik, dan ini dilakukan setiap
hari sampai sekarang, ujar mantan Direktur IPBDN Regional Manado, sekaligus
menepis anggapan adanya penumpukan logistik bencana di pemprov sulut, karena
penyalurannya berbelit-belit, itu tidak benar sama sekali. Justeru sebaliknya tiap
hari kami menyalurkan kepada korban bencana, baik di manado maupun kabupaten/kota
di sulut dan kemarin Ketua DPRD Sulut Ibu Meiva Salindeho Lintang STh, telah
menyalurkan bantuan berupa kebutuhan bahan pokok sebanyak 5 ton di Kabupaten Sangihe dan Sitaro,
juga Minsel yang sudah tiga kali menerima bantuan yang pertama telah diserahkan
langsung oleh Bapak Gubernur Sinyo Sarundajang, termasuk bantuan yang dibawah
oleh TP PKK dan DWP Sulut di beberapa
titik lokasi bencana di manado.
Menumpuknya sembako di posko ini, Tendean menjelaskan,
karena selain banyaknya bantuan yang masuk, dari provinsi lain, kalangan
perbankan, swasta, SKPD maupun dari kabupaten/kota, termasuk menggunakan cadangan
beras pemerintah, sehingga posko ini harus ada stok cadangan, karena yang masuk
dan keluar hampir seimbang. setiap hari posko ini telah menyalurkan 5 ton
beras dan sampai saat ini penyaluran bantuan beras sudah diatas 50 ton, termasuk air
mineral dan mie instan perhari sekitar 250 karton, selimut serta Kompor gas mencapai 150 paket dengan gas elpiji,
tandas doktor jebolan UGM Jogyakarta. Kabag Sarana Perekonomian Biro Ekonomi Janny J Rembet SE selaku Sekretaris Posko menambahkan, jumlah sembako yang masuk beras 44.725 kg, air mineral 1.674 dos, mie instan 1.217 dos, konfor gas double 245 unit, kompor gas set 269 unit, pakaian bekas 3 tas, pakaian campuran 2 karung, pakaian dalam pria dan wanita 30 lusin, pakaian anak-anak 10 lusin, selimut 150 buah, baju kaos dan daster 200 buah, handuk100 buah bahan lainnya ikan laut 10 codi, ikan air tawar 100 kg, susu kotak 2 karton, gula/kopi 2 dos, rica 1 dos, pampres 1dos, softeks 1 dos dan minyak goreng 600 liter set. bantuan tersebut sebagian besar sudah tersalur, kunci Rembet. (Kabag humas Judisthira Siwu selaku jubir
pemprov).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar