Rabu, 25 Juni 2014

SHS: Warga Gereja Jangan Terjebak Politik Praktis



Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang Memberikan Ceramah pada acara Seminar Nasional Gereja Protestan di Indonesia (GPI) kerjasama dengan GMIM di Gedung Gereja GMIM Imanuel  Ranowangko Wilayah Tanawangko II pada Jumat 25 Juni 2014. Gubernur didampingi oleh Kepala Bapeda Provinsi Sulawesi Utara Ir. Roy Roring, MSi. Seminar yang diselenggaran selama 3 (tiga) hari ini mulai tanggal 23 s/d 25 Juni 2014 dan diikuti oleh sekitar 200 orang serta mengusung tema Peran Profetis Gereja di Tengah Masyarakat (Tinjauan Etis Theologis, Hukum dan Filsafat serta Analisis Dinamika Politik.
Para nara sumber datang dari berbagai kalangan yang dan yang menarik terdapat Tokoh yang beragama muslim yang memberikan materi.
Dalam ceramahnya Sarundajang menyatakan bahwa Gereja sebagai bagian integral dari bangsa memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam kehidupan bangsa dan negara. Gereja dan warga gereja tidak boleh bersikap apatis dan hanya menjadi penonton dalam kehidupan berbangsa; gereja dan umat kristen harus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsanya. Tugas umat kristen adalah bagaimana mengusahakan kesejahteraan bagi semua orang, mengasihi sesama, menjadi berkat bagi banyak orang! Rumusan-rumusan seperti ini tersebar diberbagai bagian alkitab yang menunjukkan bahwa kekristenan tidak berhenti pada diri sendiri tapi harus bermakna dan berbuah bagi orang lain.
Lanjut Sarundajang bahwa gereja yang berada di dalam dunia adalah gereja yang hidup dan berinteraksi dengan dunia politik. Gereja tak bisa lagi apatis terhadap kehidupan politik; gereja harus menjadi garam dan terang juga dalam dunia politik. Gereja-gereja di Indonesia makin lama makin sadar bahwa ia terpanggil dalam bidang politik agar politik yang acap dikatakan kotor, dapat tetap memiliki moral yang kuat.  Gereja mempunyai tanggung jawab politik dalam arti turut serta secara aktif di dalam mengupayakan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dengan memperjuangkan keseimbangan antara kekuasaan (power), keadilan (justice), dan kasih (love).
Dalam mewujudkan tanggung jawab itu, gereja perlu memperlengkapi warga gereja, agar setiap warga gereja memahami dan menghayati nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Dan agar setiap warga gereja yang berkecimpung di bidang politik mempunyai wawasan kristiani, jujur, dapat dipercaya dan mengutamakan kepentingan rakyat. Gereja harus pro-aktif melaksanakan pembinaan warga gereja dengan melakukan kerjasama dengan semua lembaga dan instansi. Gereja juga harus ikutserta mengadakan pendidikan politik agar warga gereja memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang dewasa dan bertanggung jawab.
Pada bagian akhir Ceramahnya Sarundajang mengharapkan agar warga gereja tidak terjebak pada politik praktis yang sifatnya abu-abu dan mengharapkan seminar ini mampu memberikan kontribusi tentang peran gereja dan warga gereja terhadap kehidupan politik di Indonesia. (DR. Jemmy Kumendong, Msi, Kepala Bagian Humas selaku Jubir Pemprov)


                                    Gubernur Sulut saat memberikan ceramah

      Gubernur Sulut mempersembahkan Pujian Bersama Peserta dari Anggota GPI Maluku


    Gubernur Sulut Mempersembahkan Pujian Bersama Pimpinan GPI Seluruh Indonesia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar