Selasa, 17 Juni 2014

Sulut Siap Hadapi Implementasi ASEAN Community 2015






Provinsi Sulawesi Utara siap dalam menghadapi  implementasi ASEAN community pada tahun 2015 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang dalam Focus Group Discussion bersama tim Lemhanas RI dengan tema strategi penguatan nasional menuju komunitas ASEAN 2015 dalam rangka ketahanan nasional, yang diselengarakan Selasa (17/6) bertempat di ruang Mapaluse Kantor  Gubernur Sulut.
Sarundajang menyatakan berbagai kesiapan telah dilakukan pemerintah daerah dalam  menghadapi  implementasi ASEAN community 2015 mendatang, diantaranya dengan penguatan sektor pertanian, perdagangan serta social budaya demi mempercepat pencapaian target impelmentasi tersebut.
Sarundajang menyatakan Pemprov Sulut terus berupaya semaksimal mungkin dalam menangani masalah pembangunan dan tidak lupa berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Negara tetangga terkait politik, hukum,  ekonomi dan keamanan. Juga disampaikan bahwa dalam rangka kemajuan yang lebih merata di Indonesia maka perlu di buka pintu pintu baru (multy gate) di Indonesia termasuk Sulut sebagai pintu gerbang Indonesia Timur Asia Pasifik, karena dalam kenyataan selama Indonesia merdeka hanya 1 pintu yang dibuka yaitu Batam, sedangkan China saja yang latar belakang negara komunis yang tertutup mau membuka pintu ekonomi bagi wilayahnya sebanyak 18 pintu sehingga kemajuannya menjadi sangat pesat. Sarundajang juga menyampaikan bahwa dengan di tetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sulut dalam rangka Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan semakin meningkatkan daya saing ekonomi daerah yang pada gilirannya akan lebih membuat daerah siap menyambut MEA 2015. Pada bagian lain disampaikan bahwa pembangunan pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan internasional (hub port) sangat diperlukan mengingat apabila sebuah produk masih harus dibawa ke Pulau Jawa kemudian dipasarkan akan memakan waktu lebih lama dan biaya yang lebih mahal, selanjutnya Sarundajang kembali menegaskan tentang perlunya Indonesia untuk melaksanakan konsep Blue Economic, karena eksploitasi kekayaan di laut masih sangat minim sehingga perlu dilirik lagi mengingat  Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai kekayaan melimpah dilaut sehingga masa depan Indonesia seharusnya di laut.
Sementara tim Lemhanas RI yang di pimpin oleh deputi pengkajian strategic Lemhanas RI Irjen Pol. Boy Salamudin di damping tim pengkaji Lemhanas RI Laksda TNI Purn. Robert Mangindaan  menyatakan diskusi ini penting karena ASEAN Community merupakan isu yang strategic dan urgen.
Peran Indonesia dalam mewujudkan ASEAN Community selaras dengan undang-undang Negara Republik Indonesia 1945. Lemhanas RI sebagai Think Tank Presiden telah melakukan beberapa kali kajian regional yang bertujuan untuk meningkatkan peran dan kontribusi Indonesia di lingkup regional terutama dalam komuniti Negara ASEAN. Tim melakuakn kajian disejumlah daerah terutama di provinsi yang langsung berbatasan dengan Negara tetangga seperti Sulut yang berbatasan dengan Negara Piliphina.
Melalui diskusi ini juga bisa diketahui sampai dimana kesenjangan informasi mengenai ASEAN Community, serta mengetahui kesiapan pemerintah daerah dalam memperkuat strategi nasional menghadapi ASEAN Community nanti. Turut hadir dalam diskusi tersebut unsur Forkopimda Sulut serta sejumlah pejabat Eselon II lingkup Pemprov Sulut.(Kabag Humas DR Jemmy Kumendong, Msi selaku Jubir Pemprov Sulut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar