Rabu, 08 April 2015

Wagub: Kerukunan Sulut mampu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi






Kerukunan umat beragama di Sulut mampu pula menghasilkan kemitraan sinergis, kemitraan mutualis dan kemitraan partisipatif antar pemerintah dengan masyarakat. Hal itu disampaikan Wagub Sulut Dr Djouhari Kansil MPd pada pertemuan Regional Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) dan Exebisi Olahraga dan Seni ke-4 se- Sulawesi yang berlangsung di Graha Bumi Beringin Manado, Rabu (8/4) kemarin.
Acara yang dihadiri Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin, serta para Kakanwil Kemenang se- Sulawesi itu, menurut Wagub, Kemitraan itu telah berbuah berbagai kebijakan dan program kerja sehingga berbagai kebijakan dan program kerja telah memberikan capaian keberhasilan, yang dibuktikan dengan semakin mantapnya stabilitas makro ekonomi dan semakin aktifnya sektor riil/produktif dalam pemberdayaan ekonomi lokal,” jelas Kansil.
Tak hanya itu pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan signifikan, dimana secara rata-rata ekonomi lokal mampu tumbuh 7,53- 8 %, mampu membuka lapangan pekerjaan sehingga pengangguran ditekan sampai pada angka 7,54 % dan kemiskinan pada angka 7,85 %. Disamping itu, melalui pemantapan karakter yang berasal dari nilai-nilai agama, maka kita berhasil dalam upaya pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik,  ujar kansil sembari menambahkan kiranya Pak Menteri mempercepat peningkatan status STAKN dari sekolah tinggi menjadi Universitas, sama seperti STAIN statusnya telah menjadi Universitas. Kedua perguruan tinggi ini merupakan anak kembar dimana kampusnya berada di satu lokasi.
Menag, menyebutkan, pertemuan ini kiranya akan meningkatkan kerukunan antar umat beragama tidak hanya bagi Sulut sendiri yang memang telah dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi pluralisme, karena kerukunan yang begitu kuat, tapi juga bagi seluruh daerah  di tanah air.
Menag tidak setuju, munculnya konflik-konflik horizontal di beberapa daerah sering dikaitkan dengan agama, dan ini menjadi tantangan kita kedepan.
“Ini suatu keanehan agama yang begitu mulia bisa menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Karena itu kita semua perlu mawas diri sekaligus introspeksi,” jelas Saifuddin.
Karena itu kita harus menjunjung tinggi toletansi antar umat beragama, dengan saling mengharggai  pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain, agar dimasa mendatang indinesia akan menjadi bangsa yang kuat, karena mampu mengelola kemajemukan yang ada, harap Saifuddin.
Kakanwil Kemenag Sulut Drs H Suleman Awad MPd, menyebutkan, pertemuan regional FKUB bertujuan untuk memantapkan kerukunan umat beragama, mengidentifikasi persoalan-persoalan yang muncul sebagai akibat konflik yang mengatasnamakan agama serta menentukan langkah-langkah strategis bagi terwujudnya kerukunan dan kedamaian antar umat beragama.
Sementara untuk eksebisi Awad menambahkan, untuk menjalin dan pemantapan silahturahmi antar pegawai jajaran Kemenag se- Sulawesi, Maluku dan Papua serta sarana pembinaan prestasi orkes Kemenag. Turut hadir kapolda Sulut Brigjen Wilmar mapaung SH, BKSAUA dan FKUB Sulut serta tamu lainnya. (kabag humas Drs Jahja Rondonuwu MSi selaku jubir pemprov).           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar