Selasa, 06 Oktober 2015

Gubernur Panggil GM PLN Suluttengo


 Masyarakat Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara diharapkan tenang menghadapi pemadaman listrik bergilir dari  PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemerintah daerah bersama PLN segera mencari solusi, sehingga pasokan listrik di daerah ini tercukupi. Kepada warga diimbau juga efisien dalam penggunaan listrik.
Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Dr  Soni Sumarsono,MDM, menyatakan hal  tersebut ketika  memanggil General Manager PLN Sulutenggo, Baringin Nababan untuk memberikan laporan terkait problematika kelistrikan di Sulut, Selasa pagi, 06/10.
Pertemuan di ruang kerja gubernur itu, guna mencari solusi dan langkah-langkah konkrit jangka pendek. Utamanya pada 2-3 bulan ke depan.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Sulut, Drs Sanny Parengkuan, MAP, Kadis ESDM Prov Sulut, Ir M Gumalag.
Managemen PLN melaporkan kepada Gubernur tentang kondisi terkini yang melanda di hampir seluruh wilayah Sulut.
Sistem Sulawesi Utara & Gorontalo (SULUTGO) yang meliputi 3 sub sistem (Minahasa, Kotamobagu dan Gorontalo), sedang mengalami kekurangan pasokan dari sisi pembangkit sebesar 83,8 Mega Watt (MW).
Salah satunya akibat adanya gangguan pada PLTU Amurang unit 1 dan 2. Juga debit air danau Tondano yang berkurang akibat kemarau panjang, sehingga mesin PLTA tidak berfungsi maksimal. Saat ini mesin PLTA hanya bisa membantu saat beban puncak malam hari.
 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, melalui Gubernur Soni Sumarsono, mendukung solusi yang dilakukan PLN yaitu menambah kapasitas kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo. 
PLN tengah mengupayakan penambahan daya di PLTG Marissa 50 MW pada Desember 2015 dan 50 MW untuk Maret 2016.
Tambahan pasokan listrik juga bakal masuk di PLTG Amurang sebesar 120 MW Januari 2016. Hingga Juli 2017 ada penambahan sebesar 360 MW.
Bulan Oktober ini diharapkan, hujan sudah mulai turun sehingga PLTA bisa beroperasi maksimal sehingga ada tambahan pasokan listrik 25 MW.
Senin (5/10) PLTU Amurang Unit 1 sudah bisa beroperasi kembali dan memasok daya sebesar 15 MW.  Unit 2 direncanakan beroperasi normal kembali pada Kamis (08/10), sehingga dapat menambah daya paokan listrik sebesar 18 MW. Tambahan 33 MW untuk mengurangi defist. 
Guna menjaga kestabilan beban pada sistem kelistrikan SULUTGO, maka dilakukan manajemen load system atau pengurangan daya, yaitu berupa pemadaman yang telah diatur melalui unit AP2B Minahasa secara proporsional pada ketiga sub sistem. Beban puncak sistem kelistrikan SULUTGO saat ini mencapai 325 MW.

Atas kondisi ini, Pemerintah Provinsi Sulut dan PLN, memohon maklum kepada masyarakat, sekaligus menghimbau dan mengajak peran serta aktif dari masyarakat pelanggan PLN untuk mau mengatur penggunaan listrik secara lebih efisien.
Caranya, mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan untuk membantu mengurangi beban listrik. Bagi pelanggan besar yang memilki genset, seperti hotel, pusat bisnis dan perbelanjaan dihimbau untuk mengoperasikan mesin Gensetnya saat beban puncak pukul 17.00-22.00 WITA. Ini penting supaya masyarakat/rumah tangga dapat tercukupi dan terlayani
Penjabat Gubernur Sulut, Dr Soni Sumarsono, meminta jaminan penuh Managemen PLN Suluttengo, agar saat menghadapi perayaan Hari Besar Keagamaan, utamanya aktifitas umat Nasrani pada Desember listrik jangan sampai padam. (Kabag Humas Roy RL Saroinsong, selaku Juru Bicara Pemprov).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar