Rabu, 17 Juli 2013

Wagub Pimpin Evaluasi RPJMD, KUA PPAS dan Perubahan APBD

Pembangunan daerah akan dapat terlaksana dengan ter-arah dan sinergis apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan profesional. Apalagi dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka daerah memiliki kewenangan yang lebih luas dan mandiri dalam menentukan arah pembangunannya. Penegasan itu disampaikan Wagub Sulut Dr. Djouhari Kansil MPd saat membuka Rakor Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) paruh waktu, penajaman KUA-PPAS 2014 dan Perubahan APBD 2013 di Bappeda Sulut, Rabu ( 17/7) kemarin.
Kegiatan yang di ikuti para kepala SKPD dan pejabat pengelola KUA-PPAS dilingkungan Pemprov Sulut ini, menurut mantan Kadis Diknas Provinsi Sulut  bahwa RPJMD Provinsi Sulut Tahun 2010-2015 menetapkan tujuan pembangunan daerah guna mempersiapkan sulut menjadi provinsi yang maju, yang berfungsi sebagai pintu gerbang Indonesia di Kawasan Asia Timur dan Pasifik, karena kebijakan tersebut sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang telah dijabarkan dalam rencana kerja pemerintah (RKP) Tahun 2014 sebagai acuan bagi daerah dalam menyusun RKPD Tahun 2014,  ujarnya.

Kesempatan itu Kansil telah minta seluruh SKPD mendukung, delapan prioritas pembangunan sulut Tahun 2014 yang antara lain antara lain, meliputi pembangunan dan pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, pencapaian MDG’s khusus dunia pendidikan kitaharus memiliki data lengkap berapa angka partisipasi sekolah, jumlah kelulusan mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi di tahun 2013 ini, termasuk angka kematian ibu dan anak serta penanganan terhadap rakyat miskin, jangan kita hanya Cuma meraba-raba angka kemiskinan di sulut. Sebab dari data yang ada angka kemiskinan di sulut kini tinggal 7 persen dan intansi terkait harus lebih bekerja keras mengatasi hal itu tegasnya, sembari menyebutkan agar seluiruh SKPD harus melaporkan hasil capaian yang ada di SKPD masing-masing, contohnya  Dipenda Sulut dapat menyesuaikan dana bagi hasil ke kab/ko, jangan hanya seperti tahun lalu, karena tahun 2013 ini relaisasi penerimaan daerah telah mengalami peningkatan, jadi harus di sesuaikan. Menjawab permintaan Wagub, Sekretaris Dipenda Sulut Jeane Mendur menyebutkan dalam usulan KUA PPAS 2014 dan perubahan APBD 2013 sudah dimasukan karena memang ada peningkatan penerimaan khusus dana bagi hasil dari 70 M menjadi 77 M. Begitu pula dalam hal ketahanan pangan yang menjadi salah satu prioritas pembangunan sulut,  Kadis Pertanian dan Peternakan Ir J Panelewen, melaporkan khusus produksi padi dari sasaran 653 ribu ton Tahun 2013 ini, paruh waktu ini telah mencapai 621 ribu ton gabah kering giling, namun ini masih perlu kerja keras lagi, tambah Panelewen. Lain halnya dengan Kadis Sosial AG Kawatu SE MSi mengusulkan terkait dengan kenaikan harga BBM kiranya Bappeda dapat mengalokasikan dana KUBE dalam perubahan APBD 2013 sesuai usulan kami, khusus dari anggaran daerah, alasannya karena pemerintah pusat telah memberikan bantuan langsung sementara (Balsem) bagi rakyat kurang mampu di sulut. Ketua Bappeda Ir Roy O Roring MSi menyebutkan, Rakor kali ini meliputi tiga hal yaitu Evaluasi paruh waktu RPJMD 2010-2015, penajaman KUA PPAS Tahun 2014serta penajaman RKPD perubahan 2013. (Kabag humas Yudy Siwu selaku jubir pemprov).  


          








Tidak ada komentar:

Posting Komentar